Bintang Jatuh


Sabtu, 12 Mei 2012

Mengapa ada Hot Press Biji Nyamplung?

Krisis energi yang dialami oleh berbagai negara di dunia telah merangsang upaya untuk mengeksplorasi dan mengekploitasi sumber energi baru guna mencukupi kebutuhan energi nasional di masing-masing negara. Menghadapi situasi keamanan energi nasional yang semakin mencemaskan, pemerintah Indonesia telah menetapkan lima langkah fundamental kebijakan energi nasional yang mencakup diversifikasi (penganekaragaman), konservasi (penghematan), peningkatan kapasitas, kebijakan harga minyak yang tepat, dan penegakan hukum terhadap segala bentuk kejahatan yang menyangkut bahan bakar minyak (BBM) (Sriprana, 2006).

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki berbagai jenis tumbuhan tropis. Salah satu jenis tumbuhan tropis yang terdapat di Indonesia adalah tanaman nyamplung (Calophyllum inophyllum L). Berdasarkan informasi yang ada, tanaman ini dapat menghasilkan minyak lemak (Biofuel) yang kadar oktan-nya cukup tinggi (Soebandrio, 2008). Oleh sebab itu, tanaman ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan dan dikelola di Indonesia. Kandungan minyaknya tergolong tinggi dibandingkan jenis tanaman lain ( jarak pagar 40-60%, Sawit 46-54 %; dan Nyamplung 40-73 % ). Dan kandungan terbanyak terdapat pada buahnya (biji). Selain itu, minyak biji nyamplung mempunyai ketahanan bakar dua kali lipat lebih lama dibandingkan minyak tanah (Heyne, 1987).

Menurut Masyhud, Kepala Pusat Informasi Kehutanan bahwa dalam test untuk mendidihkan air, minyak tanah yang dibutuhkan 0,9 ml, sedangkan minyak biji nyamplung hanya s sehingga dapat digunakan sebagai biokerosine pengganti minyak tanah. Selain itu, pemanfaatan biokerosine biji nyamplung juga dapat menekan laju penebangan pohon hutan sebagai kayu bakar. Dengan adanya pengetahuan tersebut, maka terdapat pengolahan biji nyamplung sebagai bahan baku penghasil minyak biokerosin. Selama ini, sumber panas perangkat alat pengolahan biji nyamplung berasal dari arus listrik atau biodiesel. Desain alat yang digunakan memang lebih praktis namun membutuhkan biaya yang cukup besar dalam pembuatan dan pengoperasiannya.

Berdasarkan hal tersebut perlu dibuat sebuah alat yang memiliki prinsip kerja lebih mudah serta murah dalam pembuatan maupun pengoperasiaan alat, sehingga dapat menghemat kebutuhan hidup manusia. Oleh sebab itu, penulis berencana menciptakan alat “HOT-PRES”, yaitu sistem mesin pres-mekanik berulir yang dibantu dengan proses pemanasan pada biji nyamplung. Proses pemanasan dilakukan dengan cahaya matahari yang dikumpulkan pada material lensa untuk mengumpulkan sumber energi panas matahari sebagai cara melunakkan biji nyamplung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar